16 Agustus 2009

Edisi 07

SAMPURASUN

Kembali Dingin

Saat yang paling penting dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) telah berlalu. Rakyat sudah memberikan suara dan menentukan pilihannya. Kepala harus kembali dingin, hati dan pikiran jadi bersih lagi, dan pekerjaan yang tertunda dilanjutkan sampai tuntas.
Ibarat kisah pewayangan yang digelar dua minggu lalu di Lapang Merdeka, bagian akhir dari cerita sudah bisa ditebak. Sementara KPU masih menghimpun suara dari seluruh pelosok Tanah Air, bandul kemenangan sudah mengarah ke pasangan nomor 2, SBY-Boediono.
Pertunjukan wayang golek di Lapang Merdeka mempersembahkan lakon Karna Tanding yang merupakan bagian dari kisah epik Mahabrata. Karna yang mewakili pihak Kurawa harus berhadapan dengan Arjuna dari pihak Pandawa. Kedua kestaria ini sama-sama berpangkat adipati dengan tingkat kesaktian yang sudah mencapai paripurna. Mereka kakak beradik berbeda ayah.
Sejak awal, para pengamat dari kedua belah pihak sudah memastikan, Karna tidak akan mampu mengalahkan Arjuna. Di pihak Arjuna ada Kresna, manusia yang dalam dirinya bersemayam roh dewata, sebagai penasihat spritual. Berkat kegigihan Kresna, Arjuna yang semula ragu harus berhadapan dengan kakak seibu, akhirnya bersedia mengangkat senjata di medan laga Kurusetra.
Untuk mengalahkan lawannya, Arjuna harus melumpuhkan senjata andalan Karna yaitu Konta. Senjata ini seperti rudal pintar yang akan mengejar sasarannya hingga terpanggang dan tewas. Kresna punya cara. Dia mengasongkan Gatotkaca sebagai umpan untuk melumpuhkan kekuatan Konta. Karena Konta bersifat sekali pakai, maka ketika menancap pada tubuh Gatotkaca, senjata ini kehilangan kehebatannya. Tanpa Konta, Karna mudah dikalahkan.
Pilpres memang berbeda dengan cerita pewayangan. Tapi ada pelajaran yang bisa dipetik di dalamnya. Pada saat Karna perlaya setelah terpanggang panah milik Arjuna, tentara dari kedua belah pihak menyarungkan senjatanya masing-masing. Mereka menghentikan perang sementara waktu untuk memberikan penghormatan kepada roh Karna yang sedang menuju Nirwana. Nama Karna tetap harum sebagai ksatria pilih tanding yang menjunjung tinggi moral dan etika. Dia tidak kehilangan martabatnya sebagai putra Dewa Surya.
Arjuna tidak lantas besar kepala. Dia bergegas menyampaikan bela sungkawa kepada pihak Kurawa yang baru saja kehilangan panglima andalannya. Arjuna lalu berdoa untuk keselamatan Karna menuju alam abadi. Perang Bharatayuda tak lama lagi berakhir.
Pesta demokrasi Pilpres sudah melewati tahap-tahap yang menegangkan. Sisa-sisa tahapan yang belum dilaksanakan hanya beberapa langkah menuju bagian akhir. Tak ada lagi perdebatan, iring-iringan massa , atau pidato-pidato yang bikin kuping panas. Lima tahun ke depan, tidak akan lama, pesta demokrasi dimulai lagi.

===============

081511151xxx
Sebagai pengguna jalan mengucapkan Terima kasih kepada pihak yang telah melaksanakan perbaikan jalan antara Jubleg Purabaya. Mohon dalam pengerjaannya supaya di selesaikan secara menyeluruh, mengingat sangat dibutuhkannya sarana jalan yang memadai. Mohon di perhatikan.
02662520xxx
Pemadaman listrik pada waktu malam ke Wilayah Panyaweuyan Panggeleseran kembali terjadi, masalah ini sangat membuat tidak nyaman para pelanggan. Untuk itu minta kepada pihak yang terkait supaya terus melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanannya.
085659475xxx
Kepada Pemerintah Kota Sukabumi mohon supaya memperhatikan dan melakukan upaya perbaikan atas kondisi jalan Pelabuhan Dua mulai dari pertigaan Cikondang sampai Cipanengah yang kondisinya sangat tidak nyaman saat di lalui kendaraan. Dan, masalah ini sering mengundang pada terjadnya kecelakaan lalu lintas.
085723217xxx
Kami sebgai warga Cisaat mohon kepada pihak yag berwenang dan Dinas terkait supaya membuat Zona Zebra Penyebrangan di depan tugu Gelanggang Cisaat. Dikarnakan banyak terjadi kecelakaan di sekitar jalur tersebut. Mohon perhatiannya.
087820526xxx
Kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi mohon supaya di perhatikan masalah kondisi jalan Desa Parungseah, dimana saat ini kondisinya rusak. Masalah tersebut telah banyak menyebabkan terhambatnya aktivitas masyarakat. Untuk itu agar segera di lakukan perbaikan.
081911872xxx
Saat ini banyak Lembaga-lembaga yang berkedok koperasi memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan suku bunga yang sangat tinggi. Dimana banyak masyarakat yang terjerat dengan mekanisme pinjam meminjam uang yang ditawarkannya, dengan alas an persyaratan yang simple. Untuk itu Kepada pihak yang berwenang mohon supaya menertibkannya.
085156347xxx

Kami sebagai Warga Kampung Cijambe Girang Desa Sikaresmi Kecamatan Cisaat minta kepada pihak yang berwenang supaya meninjau langsung kondisi bangunan SDN Negeri Cijambe Girang. Dimana saat ini dua ruang kelas kondisinya rusak parah dan tidak bisa di pergunakan sebagai sarana belajar siswa. Mohon supaya di perhatikan.

=================

Pemasangan Rambu Pantai Sudah Mendesak
Pelabuhanratu, SF.-
Muspika Palabuhanratu bersama stakeholders pariwisata berencana akan memasang rambu-rambu tanda bahaya untuk menghindari terjadinya kecelakaan laut di kawasan-kawasan tujuan wisata. Salah satu rambu yang paling penting adalah larangan berenang di kawasan pantai. Jenis rambu ini pemasangannya akan diintensifkan di sekitar Pantai Citepus Kebon Kalapa.

“Rambu-rambu yang terpasang masih kurang. Kami melihat rambu-rambu yang tersedia belum memadai,” kata Camat Palabuhanratu, Dedi Chardiman.
Dedi mengaku, beberapa waktu lalu dia mendengar keluhan dari keluarga Carli Manik dan Rio Chandra yang tewas karena tenggelam di perairan Palabuhanratu. Dikatakan Dedi, mereka mempertanyakan kurangnya rambu-rambu tanda bahaya di lokasi-lokasi tujuan wisata pantai. Camat Palabuhanratu berjanji untuk menindaklanjuti keluhan tersebut dengan segera menyampaikan rencana pemasangan rambu-rambu tanda bahaya ke Pemkab Sukabumi. Saat ini, rambu yang sudah terpasang berupa bendera merah dan plang peringatan. Rambu-rambu yang lainnya sedang dipersiapkan. Pemasangan rambu-rambu tanda bahaya akan dilakukan secara kontinyu hingga tuntas sebelum Lebaran tahun ini tiba. Dedi mengharapkan pada musim libur Idul Fitri seluruh rambu sudah terpasang di sepanjang pantai Palabuhanratu, terutama di lokasi-lokasi yang rawan terjadi kecelakaan laut.
Selain pemasangan rambu-rambu tanda bahaya di pantai, pemerintah juga akan meningkatkan kemampuan dan jumlah penjaga pantai. Sebenarnya, kata Dedi, kesiapan penjaga pantai saat ini, baik dari segi jumlah maupun kemampuan, cukup memadai untuk mengawasi tindak-tanduk para pengunjung yang berada di kawasan perairan.
Dijelaskan Dedi, para penjaga pantai yang antara lain berasal dari unsur Balawista, Tim SAR Daerah, dan lifeguard Polres Sukabumi selalu dalam posisi siap untuk menjalankan tugasnya. Menurut dia, penempatan penjaga pantai di sekitar lokasi yang berbahaya sangat efektif dalam mengawasi aktivitas wisatawan supaya terhindar dari kecelakaan laut.
“Pekan lalu para penjaga pantai berhasil mengevakuasi wisatawan yang mengalami kecelakaan laut. Balawista dan Tim SAR dengan dibantu jajaran Polres Sukabumi selalu siap menjalankan tugas penyelamatan dan pengawasan terhadap wisatawan,” ujar Dedi.
Keberadaan para penjaga pantai itu akan lebih optimal jika ditunjang dengan rambu-rambu tanda bahaya, kata Dedi. [Herman]

_________________________________________________________


Masih Banyak Pelosok yang Belum Teraliri Listrik

Pelabuhanratu, SF.-
Kemampuan finansial dan kesiapan teknis PT PLN UPJ (Unit Pelayanan dan Jaringan) Palabuhanratu belum bisa menuntaskan pemasangan jaringan listrik ke seluruh pelosok desa dan kampung yang berada di wilayah tugasnya. Hal itu diakibatkan keterbatasan anggaran dan luasnya wilayah yang dilayani PLN UPJ Palabuhanratu. UPJ ini melayani 17 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dan tiga kecamatan di Kabupaten Lebak.
“Banyak kampung dan desa yang belum terpasang jaringan listrik PLN. Letaknya di pelosok dan jaraknya berjauhan,” kata Manajer PLN UPJ Palabuhanratu, Ade Sutisna.
Dia mengakui, jumlah wilayah di pelosok yang belum menikmati aliran listrik dari PLN UPJ Palabuhanratu hampir 50 persen. Wilayah-wilayah tersebut sebagian besar terletak di kawasan selatan. Selain terhambat faktor geografi, PLN juga mengalami kesulitan dalam menyediakan dana investasi untuk menyelesaikan pemasangan jaringan listrik di seluruh pelosok perkampungan.
Sebagian besar warga yang belum menikmati aliran listrik itu tinggal di kecamatan-kecamatan Cikakak dan Cisolok. Dana investasi yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan baru di seluruh perkampungan yang jaraknya berjauhan, kata Ade, sangat besar. Sementara, saat ini, kemampuan finansial PLN belum memadai untuk menyediakan investasi tersebut.
Dilihat dari sisi ketersediaan daya, PLN Palabuhanratu juga mengalami kesulitan dalam meningkatkan kapasitas jaringan listrik. Daya yang dikelola PLN UPJ Palabuhanratu hanyalah 40 MW. Sedangkan kebutuhan energi listrik untuk menerangi seluruh warga di 20 kecamatan jauh lebih besar dari daya yang tersedia.
Sekalipun demikian, lanjut dia, PT PLN UPJ Palabuhanratu akan berupaya memenuhi kebutuhan warga akan listrik, khususnya untuk mereka yang tinggal di pelosok perkampungan. Tidak ada alasan bagi PLN menunda-nunda pemasangan jaringan listrik karena PLN adalah perusahaan negara yang bertugas menyediakan penerangan listrik, tegas Ade.
Untunglah di tengah kesulitan keuangan, PLN mendapat uluran tangan dari pemerintah provinsi berupa program Listrik Desa (Lisdes). Ade mengakui, program Lisdes sangat membantu upaya pemenuhan kebutuhan listrik bagi warga yang bermukim di pelosok. Dalam program ini, Pemprov Jawa Barat menanggung sebagian biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan baru.
Ade menyarankan, warga Desa yang belum mendapatkan jaringan listrik supaya mengajukan proposal yang ditujukan kepada PLN. Proposal dari warga sangat membantu PLN dalam menyusun rencana pemasangan jaringan baru. Namun, tanpa ada proposal dari warga pun, PLN tetap akan membuka jaringan baru di pelosok-pelosok. [Herman]

=================

Ketua PK KNPI Palabuhanratu, Dodi Zaenal Abidin

Mengetuk Hati Pengusaha Sebelum Lengser

Pelabuhanratu, SF.-
Ketua Pengurus Kecamatan (PK) KNPI Palabuhanratu, Dodi Zaenal Abidin menyesalkan sikap pengusaha lokal yang tidak memberikan dorongan moril maupun materi terhadap pengembangan dan kiprah KNPI. Selama Dodi memimpin KNPI Palabuhanratu, dia belum pernah didatangi kalangan pengusaha yang bermaksud akan memberikan sumbangan dalam membangun kiprah kepemudaan.
Menurut Dodi, KNPI membutuhkan dorongan dari berbagai kalangan dalam menjalankan peran dan fungsinya, termasuk pengusaha. KNPI mengambil peranan penting dalam mengarahkan dan membina para pemuda ke arah yang lebih positif.
Selama masa kepemimpin Dodi, KNPI Palabuhanratu sudah memberikan banyak kontribusi, baik berupa aksi nyata maupun pemikiran terhadap pengembangan kepemudaan. Dodi dan rekan-rekannya antara lain menjalankan program pendekatan persuasif untuk memberikan pencerahan kepada para pemuda yang terlibat narkoba, miras, dan tawuran. “Kalau tidak ada dukungan dari para stakeholders, segala program yang kami laksanakan tidak akan membuahkan hasil yang nyata dan dapat dirasakan para pemuda. Kami selalu berusaha menjadikan kalangan pemuda sebagai pelaku pembangunan yang kreatif dan inovatif dalam menjalankan perannya di tengah masyarakat,” kata Dodi.
Dilihat dari segi konteks pembangunan dan pengembangan kepemudaan, kata Dodi, KNPI Palabuhanratu di bawah kepemimpinannya telah memberikan bukti nyata berupa kiprah dan kontribusi dalam pembangunan mental dan fisik di tengah kehidupan masyarakat. Dia berharap kepada para pelaku pembangunan, khususnya pengusaha memberikan kontribusi dan dorongan yang lebih besar kepada KNPI.
Dodi tidak lama lagi akan mengakhiri masa baktinya di KNPI Palabuhanratu. Masa kepemimpinannya selama periode 2006-2009 akan segara berakhir. Selasa (14/7) ini, seluruh kader dan anggota KNPI Palabuhanratu akan menyelenggarakan musyawarah tingkat kecamatan yang salah satu agendanya pemilihan ketua untuk masa bakti 2009-2012.

“Saya tidak akan mencalonkan lagi. Saya akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada generasi muda,” ungkap Dodi.
Sudah saatnya, lanjut Dodi, generasi selanjutnya melanjutkan program-program dan perjuangan KNPI. Dia sudah menyediakan diri sebagai pengawal, pengantar, dan pendorong bagi keberangkatan para calon-calon pimpinan KNPI Palabuhanratu supaya dapat berperan lebih baik lagi di masa mendatang.
Berkat pembinaan dan dorongan dari Dodi, beberapa kader organisasi kepemudaan bakal tampil sebagai kanidat ketua pada Muscam ke-7 KNPI Palabuhanratu. Mereka yang hampir bisa dipastikan akan maju ke bursa pencalonan adalah Cecep Taryana, Ardiansyah, Asep Sudarman, dan Budi Munawar. [Herman]

==============

Bangunan Liar di Citepus Harus Segera Ditertibkan

Pelabuhanratu, SF.-
Balai Besar KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) memerintahkan Resort Balai KSDA Sukawayana dan Tangkubanparahu untuk menertibkan bangunan liar di sekitar Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Menurut Kepala Resort KSDA Sukawayana dan Tangkubanparahu, Tamsur, perintah tersebut harus segera dilaksanakan. Bangunan-bangunan liar Citepus jelas-jelas menempati areal hutan konservasi milik negara.
“Bangunan liar makin marak. Kami khawatir keberadaan bangunan-bangunan itu mengganggu fungsi hutan dan ekosistem,” kata Tamsur, Rabu (8/7) lalu.
Bangunan-bangunan liar itu, kata Tamsur, harus segera ditangani. Sebab jika dibiarkan terlalu lama, jumlahnya akan semakin banyak. Sehingga bisa mempercepat kerusakan hutan dan mengganggu fungsi konservasinya. Kantor Resort KSDA Sukawayana dan Tangkubanparahu sudah beberapa kali memberikan peringatan kepada para pemilik bangunan liar. Sayangnya, peringatan tersebut tidak diindahkan.
Bahkan, para pemilik bangunan liar itu secara terang-terangan membuat bangunan baru. Tamsur sudah berupaya menempuh berbagai langkah untuk menekan dan selanjutnya menghilangkan bangunan dari kawasan hutan konservasi. Sejauh ini, langkahnya itu belum membuahkan hasil yang optimal.
Tamsur tidak memiliki aparat yang cukup untuk menertibkan bangunan-bangunan liar tersebut. Karena itu dia meminta bantuan tenaga dari Satpol PP dan Polres Sukabumi. Dia sudah melayangkan surat permohonan bantuan kepada instansi-instansi pemerintah yang berkantor di sekitar Palabuhanratu. Namun, sampai sekarang surat-surat tersebut belum mendapatkan tanggapan.
Kantornya tidak bisa berbuat banyak dalam menangani bangunan-bangunan liar itu. Aparat di Kantor Resort KSDA hanya tiga orang. Menurut dia, penertiban harus dilakukan mulai sekarang sebelum keadaan bertambah runyam. [Herman]

================

Petir Menyambar di Atas Tower, Barang Elektronik Ikut Rusak

Pelabuhanratu, SF.-
Tower telepon seluler yang tersambar petir pekan lalu diduga menimbulkan kerusakan pada peralatan elektornik milik warga Kampung Kebon Kalapa Tipar, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu. Karena itu, warga Kebon Kalapa mendesak pemilik tower tersebut yakni operator telepon seluler Smart untuk mengganti barang-barang elektronik milik mereka yang mengalami kerusakan.
Benda-benda berlistrik yang rusak seusai sambaran petir ke atas tower berupa televisi, VCD, DPD, PS, dan KWH listrik. Ketua RW 08 Kampung Kebon Kalapa Tipar, Ucup Supriatin menduga kerusakan barang-barang elektronik milik warga berkaitan dengan amukan petir yang menyambar tower milik operator Smart. Ucup adalah salah seorang saksi mata yang melihat loncatan kilat saat menyambar tower.
Menurut Ucup, ketika petir menyambar terdengar suara ledakan yang sangat keras. Bersamaan dengan itu, muncul pula sekumpulan cahaya yang menyerupai bola api. Ucup menyaksikan, ledakan dan bola api itu datangnya dari ujung bagian atas tower dengan ketinggian 75 meter.
Ucup belum mendata jumlah warga yang mengalami kerugian akibat sambaran petir tersebut. Begitu juga, data kerugian material yang diderita warga masih menunggu hasil penghitungan. Dia memperkirakan, total kerugian dari kerusakan barang-barang elektronik itu sekitar Rp 40 juta. Besaran ini diperoleh dari jumlah warganya yang mencapai 40 KK dengan masing-masing kerugian Rp 1 juta.
Itu total kerugian minimal, tandas Ucup. Hal ini mengingat satu rumah yang mengalami kerusakan paling tidak memiliki dua barang elektronik, misalnya TV dan VCD sekaligus. Bilangan kerugian yang sesungguhnya lebih besar lagi.
"Kami telah memberitahukan hal ini kepada pihak operator sambil menyampaikan adanya pengajuan tuntutan ganti rugi dari warga. Hal itu kami utarakan saat mengajukan permohonan perbaikkan tower,” kata Ucup.
Namun, sampai akhir pekan lalu, operator telepon seluler Smart belum melakukan perbaikan tower. Demikian pula, tuntutan ganti rugi dari warga belum dijawab. [Herman]

===============

Membangun Gedung Sekolah Mengutamakan Kualitas
Caringin , SF

Yayasan Alibrohimiyah yang beralamat di Kp. Pasir Angin Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, kini tengah melaksanakan Pembangunan gedung Madrasah Tsanawiyah Pesantren Satu Atap (PSA). Sedangkan proses pembangunan gedung sekolah/madrasah Tsanawiyah ini dilaksanakan atas kerja sama pemerintah Australia dan Indonesia melalui program AIBEP (Australia Indonesia Basic Education Program).
Ketua Yayasan Samsul Kamil, yang didampingi sesepuh Yayasan Kyai Abdul Aziz, mengungapkan rasa bangganya atas bantuan yang diberikan kepada Yayasan yang dipimpinnya.
“ Kami akan manfaatkan dana bantuan ini secara baik dan optimal. Kami bangun gedung sekolah ini sesuai dengan Rancangan Angaran Biaya yang telah ditentukan. Kami tidak ingin mengejakan pembangunan ini secara asal-asalan, sebab belum tentu dalam waktu dekat akan mendapatkan bantuan seperti ini lagi, karena itu dalam prosesnyapun kami awasi terus menerus agar para pekerja betul betul bekerja dengan baik sehingga pekerjaannya menghasilkan yang terbaik.”Ungkapnya
Kata Kyai Abdul Aziz. Besi yang digunakan, dalam ketentuan RAB harus berukuran 14 mm sedangkan di Sukabumi sulit ditemukan di pasaran sehingga didatangkan dari Jakarta.
”Hal Ini dilakukan demi kualitas fisik gedung sekolah yang dibangun, ”katanya. Demikian juga material lainnya seuai dengan yang telah ditetapkan. Tidak ada alasan lanjut Kyai, bagi pihak panitia mencari lebih sekedar keuntungan untuk pribadi dalam membangun sekolah ini.
Diungkapkan Kyai, karena lokasi pembangunan sulit dijangkau kendaraan roda empat sehingga berakibat membengkaknya harga bahan material. Karena adanya tambahan kuli angkut sampai di lokasi.
Misalnya saja, untuk satu buah bata mereha harganya 300 rupiah, karena lokasinya jauh maka untuk satu bata merah harganya menjadi 350 rupiah, demikian juga untuk pasir, kayu dan lain sebagainya.
Namun demikian kata Ketua yayasan, ongkos angkut bahan material sampai dilokasi phaknya telah bekerja sama dengan kelompok pemuda setempat yang tergabung dalam kelompok pemuda Pasir Angin (Alipa).
Biaya angkut yang dikeluarkan bukan jatuh kepada pribadi, melainkan kepada kelompok pemuda dengan kompensasi untuk melengkapi sarana olah raga seperti lapang olah raga , bola voli dan lain sebagainya. (Muhidin)

================
Pilpres Kec Gunung Guruh Alami Peningkatan

Gunungguruh, SF
Di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada pilpres tahun 2009 ini mancapai 79,23 persen. Diungkapkan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Gunungguruh Erwan saat ditemui SF diruang kerjanya pekan lalu.
Kata Erwan, jumlah masyarakat di 7 desa di Kecamatan Gunungguruh berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) pada pelaksanaan pilpres lalu sekitar 33.537 orang. Hal ini jelas menandakan peningkata yang cukup signifikan.
Erwan mengaku, pihak PPK Gunungguruh merasa lebih siap dalam melaksanakan Pilpres tahun 2009 ini, dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu legislatif beberapa waktu lalu. Tahapan demi tahapan sejak dilakukan sosialisasi, hingga pendataan yang dilanjutkan pendistribusian surat serta kotak suara kepada masing-masing TPS berjalan sesuai rencana.
“Alhamdulillah berkat kerjasama dan peran serta berbagai pihak, pelaksanaan Pilpres di Kecamatan Gunungguruh berjalan dengan ltertib lancar dan aman,” katanya.
Erwan juga mengungkapkan, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di tujuh desa se Kecamatan Gunungguruh dalam pelaksanaan Pilpres tahun ini berjumlah 77 TPS. Jumlah TPS ini menurun dibandingkan pada pelaksanaan pileg lalu berjumlah 106 TPS. Sedangkan jumlah anggota PPK Gunungguruh sebanyak 8 orang. TEDI. S

=================

35 RUMAH DI KAMPUNG MUARA DAPAT BANTUAN DARI PEMPROV

Gunungguruh,SF

Sebanyak 35 warga kampung Muara Rt.12 Rw.05 Desa Kebonmanggu Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, mendapatkan bantuan stimulan berupa bahan bangunan rumah dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/7) lalu. Acara penyerahan yang dilaksanakan di ruang pertemuan SDN Pasir Badak, Desa Kebon Manggu Kecamatan Gunungguruh tersebut selain dihadiri masyarakat dihadiri pula oleh Kabid Dinsos Kabupaten Sukabumi Tita, Seksi Bencana Alam Propinsi Jawa Barat, Heri dan Yudi, serta Camat Gunungguruh Anas Anjasmara.
Menurut Tita, bantuan stimulan bahan bangunan rumah ini, nantinya akan diberikan kepada 35 KK yang sebelumnya telah menanda tangani pengajuan proposal ke Pemkab melalui Dinas Sosial Kabupaten dan telah dilanjutkan ke Dinsos Provinsi Jawa Barat.
“Sebelumnya, Bupati sudah memberikan bantuan senilai 2 juta/KK bagi 35 KK yang terkena bencana alam di Kampung Muara. Alhamdulillah, dana tersebut sudah direalisasikan untuk pembelian tanah bagi relokasi warga di tempat yang lebih aman,” katanya.
Selain itu pihak Dinsos Kabupaten Sukabumi, juga telah memberikan bantuan berupa sembako kepada warga Kp. Muara yang terkena bencana alam tanah longsor beberapa bulan lalu. Mengenai realisasi bantuan stimulan bahan bangunan rumah dari propinsi Jawa Barat, masyarakat harus bersabar karena harus melalui proses lelang di propinsi.
“Pada dasarnya, kondisi tanah di Kp. Muara sangat labil dan rawan terjadinya tanah longsor. Dari 140 bantuan stimulan bahan bangunan rumah yang digulirkan Pemprov Jawa Barat, 100 bantuan diantaranya untuk Kabupaten Sukabumi. Sedangkan sisanya 40 bantuan lagi untuk Garut,” ungkapnya.
Tita berharap, bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jawa Barat kepada masing-masing kelompok agar dimanfaatkan sebaik mungkin dan jangan sampai dijual.“ Semoga bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi warga yang terkena musibah,” harapnya.
Sementara itu Sugianto, salah seorang warga Kp. Muara yang terkena musibah tanah longsor mengaku merasa senang akan adanya bantuan dari Pemprov Jabar.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih dengan adanya bantuan ini. Tentunya hal ini membuktikan bahwa pemerintah juga memperhatikan masyarakat yang terkena musibah. Namun saya berharap bahwa bantuan tersebut bisa secepatnya terealisasi,” ungkapnya. TEDI. S

================

RSPD FM Kota Sukabumi Live Pilpres 2009

Kota Sukabumi, SF
Pelaksanaan pilpres tahun 2009 di Kota Sukabumi berjalan dengan lancar, baik media cetak maupun elektronik berperan aktif melakukan liputan ke beberapa TPS di tujuh kecamatan se Kota Sukabumi.
Momentum ini tidak lepas dari peran serta pantauan kantor Pusat Data Elektronik (PDE), Arsip daerah dan Humas Kota Sukabumi. Melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) 99,95 FM Kota Sukabumi, yang mengerahkan beberapa reporternya menyiarkan secara langsung dari lapangan dalam bentuk laporan perkembangan suara yang masuk ke KPUD selama pilpres berlangsung.
Kepala Kantor PDE, Arsip Daerah dan Humas Kota Sukabumi Oscar Lesnusa mengungkapkan, langkah RSPD Kota Sukabumi melaporkan langsung pelaksanaan pilpres, ternyata bukan hanya pada hari H saja. Melainkan satu hari menjelang pelaksanaan pilpres, melaporkan berbagai persiapan menjelang hari H dan pelaksanaan sidak jajaran pemerintahan Kota Sukabumi.
“Kami melaporkan secara langsung pelaksanaan pilpres, sejak pelaksanaan sidak jajaran Pemkot Sukabumi tentang kesiapan KPUD di 7 kecamatan se Kota Sukabumi hingga pada akhir pelaksanaan pencontrengan,” katanya.
Oscar mengaku, selama pelaksanaan pilpres 8 Juli lalu. Sebanyak 15 orang kru RSPD Kota Sukabumi diterjunkan, untuk melaporkan seluruh rangkaian kegiatan termasuk proses pencontrengan yang dilakukan oleh Walikota, Wakil Walikota dan Sekda Kota Sukabumi di TPS dekat kediamannya masing-masing.
“Yang kami lakukan ini, agar masyarakat Kota Sukabumi mengetahui perkembangan aktivitas KPUD selama kegiatan Pilpres berlangsung,” ungkapnya.
Oscar juga berterima kasih kepada seluruh media baik cetak maupun elektronik, yang telah turut aktif menginformasikan pelaksanaan pilpres di Kota Sukabumi.

=================
WARTAWAN TUMBUH BAK JAMUR

Mengamati dunia pers akhir-akhir ini, sudah barang tentu akan berkaitan dengan pencari berita yang disebut wartawan. Wartawan dalam melaksanakan tugasnya akan berkaitan dengan kalimat dan kalimat inilah lahir sebagai tulisan dalam bentuk berita.
Sejak bergulirnya kebebasan Pers, profesi wartawan tumbuh subur bagaikan jamur sehingga menjadi komoditas alternatif pencari kerja, dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu, dilengkapi dengan menyandang KTA dari penerbitan sebuah media, jadilah seorang wartawan. Hanya disesalkan bagi sebagaian dari mereka yang mengaku wartawan tanpa dibekali dengan pengetahuan untuk melaksanakan profesinya dengan wawasan dan keterampilan yang memadai. Akibatnya berita yang ditulis oleh mereka mengesampingkan kaidah bahasa yang baik dan benar bahkan tanpa dilandasi dengan etika jurnalistik, sehingga tidak jarang menjadi sebuah delik pers untuk somasi.
Wawan Aries, seorang wartawan yang sudah banyak mengikuti perjalanan jurnalis, mengatakan, sebagai seorang wartawan harus konsekwen pada Kompentensinya, faham tentang kode etik jurnalistik serta mengerti pada delik pers. Bahkan ketrampilan kemampuan menulis harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga akan melahirkan berita atau tulisan yang diminati untuk dibaca dan dapat difahami maksud dan arah tujuan penulisan.
Sejatinya untuk menyandang profesi wartawan tidaklah semudah seperti membalikan telapak tangan, kata Wawan. dengan pandai bicara atau menulis saja belum tentu bisa menjadi wartawan, yang lebih penting adalah belajar dan belajar terus keterampilan menulis, setelah terampil menulispun tidaklah cukup apabila belum memahami kode etik jurnalistik dan mengerti delik pers “Saya jamin, apabila setiap wartawan terampil menulis, faham kode etik dan mengerti tentang delik pers akan menjadi seorang wartawan yang handal dan professional.”Ungkap Wawan [Danis]

===============

DISHUB PERLIHATKAN KESIAPAN PASUKAN DILAPANGAN
Kota Sukabumi, SF

Pasukan Operasional DISHUB Kota Sukabumi penuhi hampir seluruh persimpangan jalan untuk kelancaran arus lalulintas saat pilpres berlangsung. Demikian hasil pantauan Wartawan SF selama mengikuti inspeksi Muspida Kota Sukabumi mengunjungi ke beberapa TPS di tujuh kecamatan wilayah pemerintahan Kota Sukabumi. Kesigapan personel Dishub Kota Sukabumi menempatkan seluruh kekuatannya untuk mengamankan arus lalulintas ternyata sangat membantu kelancaran bagi masyarakat yang akan melaksanakan pencontrengan di TPS, masyarakat yang melakukan aktivitas sehari-hari, maupun arus wisatawan luar kota yang memanfaatkan hari libur untuk mengunjungi lokasi pariwisata di Kota maupun Kabupaten Sukabumi.
Kadishub Kota Sukabumi Andri Setiawan membenarkan bahwa pada hari Rabu (8/7) lalu seluru h personel operasional yang ada dikerahkan untuk membantu kelancaran arus lalulintas. Namun menurutnya bahwa pengamanan arus lalulintas bagi Dishub tidak hanya pada hari-hari tertentu. Kata Andri, tugas ini sudah menjadi kewajibannya setiap hari, apalagi pada pagi hari disaat jam-jam sibuk keberangkatan ke tempat kerja atau ke sekolah, Seluruh personel operasional Dishub harus sudah berada di setiap persimpangan jalan atau tempat-tempat penyebrangan.
Pendapat beberapa kalangan masyarakat, akhir-akhir ini merasa ada perubahan dalam sistem pengamanan lalu lintas. Salah satunya diungkapkan ketua Yayasan pendidikan Abdi Bangsa Asep Deni, ”Saat ini di jalan raya tidak hanya pihak kepolisian saja, bahkan Dishubpun terlihat turut aktif. Dengan aktifnya berbagai unsur untuk pengamanan lalin di Kota Sukabumi, mudah-mudahan akan tercipta kondisi lalulintas yang tertib aman dan terkendali, sehingga kota ini tidak akan semrawut dengan arus lalulintas yang tidak terkendali.”katanya (Herry)

==================

RAZIA GEPENG ANJAL DI DUGA BOCOR

Kota Sukabumi, SF.
Kehadiran gelandangan pengemis (gepeng) dan anak jalanan (anjal) tak hanya terjadi di kota-kota besar. Di Kota Sukabumi pun gepeng dan anjal kerap ditemukan berkeliaran dan mangkal di berbagai jalan-jalan utama di kota Sukabumi, sehingga cermin atau potret muram suatu kota identik dengan kehadiran mereka.

Sangat disesalkan kehadiran mereka ternyata buangan dari daerah lain, tak jarang dalam tindak tanduknya sesekali meresahkan pengguna jalan, sebab mereka meminta-minta dengan cara paksa. Pengakuan beberapa gepeng dan anjal mengaku terpaksa melakoni pekerjaan itu karena didorong kebutuhan hidup yang semakin sulit, dst. (berita SF. Edisi I Minggu I hal 4)
Melihat kenyataan seperti itu, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB) kerjasama dengan Satpol PP Kota Sukabumi, Jum’mat (3/7) lalu melakukan razia terhadap gepeng dan anjal di persimpangan Jl. Bhayangkara dan Jl. KH. Ahmad Sanusi. Dari dua tempat tersebut yang terjaring hanya tujuh anjal usia 10 hingga 13 tahun.
Ketika razia berlangsung jumlah anjal yang terjaring hanya sedikit, hal ini disebabkan karena pelaksanaan sebelumnya telah diketahui oleh mereka akan dilakukan razia. Sehingga banyak anjal dan gepeng yang bersembunyi bahkan melarikan diri sebelum terjaring.
Sedangkan ke tujuh anjal yang terjaring, ketika dimintai keterangan di kantor Sat Pol PP Kota Sukabumi ternyata seluruhnya berasal dari Kabupaten Sukabumi. Kemudian mereka di giring ke Kantor Sat Pol PP Kota Sukabumi.
Kasi Pemulihan Sosial, Jamhur, mengatakan. Mereka yang terjaring dalam pemeriksaan di Kantor Satpol PP mendapat pengarahan, pembinaan dan membuat perjanjian untuk tidak terjun lagi kelapangan dan apabila mereka melakukan kembali maka sangsinya akan di kirim ke Cirebon.
Menurut Jamhur, Satpol PP telah berulang kali melakukan razia gepeng dan anjal, pada saat itu merekapun diberi pengarahan, bimbingan dan keterampilan serta keagamaan, namun hasilnya mereka tetap kembali ke jalan untuk ngamen dan mengemis.
Jamhur mengharapkan kedepannya akan melakukan terobosan dan pendekatan ke panti-panti baik yang ada di kota Sukabumi maupun di luar kota Sukabumi untuk dapat ikut berperan dalam membimbing, membina serta memberikan perhatian kepada mereka. Agar mereka memiliki keterampilan yang mandiri dan akhirnya mereka dapat memiliki penghasilan yang bisa memberikan nafkah sehari-hari.
Jamhur juga mengungkapkan. setelah mendapat sangsi berupa teguran, diharapkan mereka tidak melakukan kegiatan kembali di jalan. Lebih baik mereka kembali ke bangku sekolah untuk menuntut ilmu sebagai bekal mereka di masa depan.(danis)
=================

60 Persen Gangguan Listrik dari layang-layang

Kota Sukabumi, SF
Permainan layang-layang merupakan salah satu yang paling digemari oleh masyarakat baik dari kalangan generasi muda hingga orang tua. Apalagi jika musim layang-layang tiba, masyarakat dari berbagai kelompok umur ini sibuk untuk bermain layang-layang tersebut mulai dari pagi hingga menjelang malam hari.
Namun siapa sangka, permainan layang-layang yang terbilang murah dan merakyat tersebut, secara tidak langsung bisa menjadi petaka yang justru merugikan masyarakat sendiri. Seperti contoh, banyaknya layang-layang yang putus dan tersangkut di kabel listrik sehingga tanpa disadari bisa membuat aliran listrik menjadi padam.
Menurut Humas PT. PLN APJ Sukabumi, Harry Sas, seiring mulai musimnya permainan layang-layang di masyarakat satu bulan terakhir sering mengakibatkan gangguan aliran listrik akibat banyaknya layang-layang yang putus tersangkut di kabel listrik.
“ Dalam satu minggu, kejadian listrik padam akibat layang-layang yang tersangkut di kabel listrik bisa mencapai 3-4 kali,” katanya saat ditemui diruang kerjanya pekan lalu.
Lebih jauh Harry mengungkapkan, berdasarkan data yang ada di PLN APJ Sukabumi. Sekitar 60 persen gangguan listrik dalam satu bulan terakhir ini, akibat dari tersangkutnya layang-layang di kabel listrik dan ini terjadi pada saat musim layang-layang saja. Bisa padamnya aliran listrik oleh layang-layang, dikarenakan benang yang dipakai untuk layang-layang ada yang terbuat dari campuran kaca atau yang biasa disebut gelasan.
Apabila benang tersebut tersangkut di kabel listrik yang mempunyai aliran cukup tinggi, secara tidak langsung dapat membuat aliran listrik menjadi terhenti sementara dan tidak lama kemudian dapat dihidupkan kembali oleh petugas PLN. Namun permasalahannya bukan itu saja, apabila layang-layang beserta benangnya tidak segera di bersihkan dari kabel listrik. Sewaktu-waktu dapat membuat aliran listrik menjadi terhenti, karena apabila layang-layang dan benang tersebut berembun atau basah dapat kembali terjadi korsleting.
” Selain karena layang-layang, gangguan listrik juga sering terjadi karena berbagai faktor. Antara lain, cuaca, pohon tumbang dan binatang yang secara tidak sengaja bergelantungan di kabel listrik,” ungkapnya.
Ada beberapa wilayah di kota/kab Sukabumi yang sering terjadi gangguan listrik akibat layang-layang. Antara lain, Cipanengah Kecamatan Lembursitu, Dayeuhluhur Kecamatan Warudoyong dan daerah Goal para.HERRY

====================

Dishub berbenah Diri

Kota Sukabumi, SF
Berbagai upaya terus dilakukan demi meraih piala Adipura tahun 2010 mendatang. Bahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Sukabumi, sudah mulai berbenah diri untuk mendukung Pemkot Sukabumi dalam meraih Piala Adipura tahun mendatang.
Langkah ini pulalah yang sedang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Sukabumi. Di bawah kepemimpinan Andri Setiawan, Dishub Kota Sukabumi mulai berbenah diri, salah satunya dengan cara melakukan penataan kawasan perkantoran Dishub Kota Sukabumi. “ Kami saat ini sedang mencoba untuk melakukan penataan kawasan perkantoran Dishub Kota Sukabumi agar menjadi lebih indah,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya pekan lalu.
Dari pantauan SF, beberapa titik di sekitar lingkungan perkantoran Dishub Kota Sukabumi sudah mulai berubah dan dilakukan pembenahan. Antara lain, taman, bangunan utama dan kantor. Bahkan saat ini, tulisan dan lambang Dishub Kota Sukabumi yang terpampang di depan bangunan utama bisa bersinar di malam hari.
Menurut Andri, sebelum mewujudkan lingkungan Kota Sukabumi yang sehat, bersih dan asri. Langkah yang pertama kali dilakukan adalah, dengan membersihkan sekaligus menata lingkungan yang terkecil terlebih dahulu, yaitu lingkungan kantor. Apabila lingkungan sendiri sudah tertata dengan baik, baru selanjutnya secara bersama-sama mulai menata lingkungan di Kota Sukabumi.” Secara perlahan-lahan kami berupaya melakukan pembenahan dari berbagai bidang di,” ungkapnya. HERRY

=================

SBY Unggul di Kota Sukabumi

Kota Sukabumi, SF
Pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut 2 Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Berhasil memimpin perolehan suara sementara Pilpres tahun 2009 di Kota Sukabumi.
Berdasarkan data perhitungan perolehan suara sementara Pilpres tahun 2009 yang diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi. Pasangan SBY – Boediono unggul dengan perolehan 114.627 suara atau 70,65%.
Sedangkan pasangan Megawati-Prabowo, berada di urutan kedua dengan perolehan 29.602 suara atau 18,24 %. Sementara itu pasangan Jusuf Kalla-Wiranto berada di urutan terakhir dengan perolehan 18.027 suara atau 11,11 %.
Ketua KPU Kota Sukabumi Anton S Rahman mengatakan, perhitungan perolehan suara pelaksanaan Pilpres 2009 di Kota Sukabumi yang dilakukan KPU Kota Sukabumi baru bersifat sementara dan belum tetap. Sedangkan jumlah suara yang masuk ke KPU Kota Sukabumi seluruhnya baru sekitar 162.256 suara atau sekitar 80 persen.
” Untuk jumlah DPT Pilpres 2009 di Kota Sukabumi mencapai 218.763 orang, jika melihat jumlah tersebut berarti masih belum semua surat suara masuk ke KPU Kota Sukabumi,” katanya.
Saat ditanya kapan KPU Kota Sukabumi akan melaksanakan sidang pleno penetapan hasil perolehan suara Pilpres tahun 2009. Anton mengungkapkan, pihaknya rencananya akan melaksanakan sidang pleno minggu depan.
” Alhamdulillah secara keseluruhan, pelaksanaan Pilpres di Kota Sukabumi berjalan dengan lancar.
Ini semua berkat peran seluruh pihak yang telah ikut mensukseskan pelaksanaan Pilpres 2009 di Kota Sukabumi,” ungkapnya.HERRY

==================

Seputar Pilpres 2009 :
Partisipasi Masyarakat untuk Memilih Cukup Tin
ggi

Kota Sukabumi, SF

Tepat pukul 08.00 Wib hari Rabu (08/7), seluruh warga Kota Sukabumi yang telah termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) menyalurkan hak suaranya dalam Pilpres tahun 2009 di seluruh TPS di lingkungan rumah tempat tinggalnya. Begitupun dengan segenap unsur pejabat Pemerintah Kota Sukabumi yang juga menggunakan hak pilihnya, dengan mendatangi TPS di daerahnya masing-masing. Seperti Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur beserta Hj. Isye Muslikh Abdussyukur, menggunakan hak pilihnya di TPS 4 yang berlokasi di Madrasah Baeturrahmah, kelurahan/kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Sedangkan Wakil Walikota Sukabumi Mulyono beserta istri menggunakan hak pilihnya di TPS 11 Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Sukabumi H.M. Muraz beserta istri menggunakan hak pilihnya di TPS 4 berlokasi di SD Tonjong, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang Kota sukabumi.
U
sai melakukan pencontrengan, Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur mengatakan, secara keseluruhan proses pelaksanaan Pilpres tahun 2009 di Kota Sukabumi berjalan dengan lancar. Bahkan jika dilihat dari animo masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat Kota Sukabumi dalam pelaksanaan Pilpres juga terbilang tinggi.
” Lancarnya pelaksanaan Pilpres tahun 2009 di Kota Sukabumi, tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang telah ikut mensukseskan pesta demokrasi rakyar ini,” katanya.
Lebih jauh Muslikh mengungkapkan, keberhasilan Kota Sukabumi dalam menyelenggarakan Pilpres tahun 2009 dipengaruhi berbagai aspek. Diantaranya, lancarnya pelaksanaan, tingginya tingkat partisipasi masyarakat, ketertiban dan keamanan, serta tetap bersatunya masyarakat sebagai sebuah bangsa meskipun mempunyai pilihan yang berbeda.
Muslikh berharap, siapapun presiden yang terpilih dalam pelaksanaan Pilpres tahun 2009.
Tentunya harus benar-benar menjalankan amanat rakyat dengan baik, serta harus lebih mendahulukan kepentingan rakyat daripada golongan.
Guna memantau pelaksanaan Pilpres tahun 2009 di Kota Sukabumi, Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur didampingi Ketua KPU Kota Sukabumi Anton S Rahman beserta segenap jajaran dan unsur muspida. Melakukan kunjungan ke beberapa TPS di 7 kecamatan se Kota Sukabumi. TPS yang dikunjungi antara lain, TPS 1 di Kelurahan Karamat Kecamatan Gunung Puyuh, TPS 8 di Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole, TPS 7 di Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong, TPS 5 di Kelurahan Sindangsari Kecamatan Lembursitu, TPS 11 di Kelurahan Citamiang Kecamatan Citamiang, serta TPS 11 di Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum. HERRY

=================

Sekretaris KPU Juga Ikut Memantau Pilpres

Kota Sukabumi, SF
Guna memastikan lancarnya pelaksanaan Pilpres tahun 2009 di seluruh TPS yang berada di 7 kecamatan se Kota Sukabumi, perlu dilakukan pantauan langsung ke lapangan oleh seluruh anggota KPU. Atas dasar itulah, Sekretaris KPU Kota Sukabumi Dedi Kurniadi bersama dengan Ketua KPU Kota Sukabumi Anton S Rahman turun kelapangan melihat secara langsung jalannya pesta demokrasi ini..
Menurut Dedi, posisi sebagai sekretaris KPU Kota Sukabumi dirinya tidak hanya terus duduk di belakang meja saja, melainkan juga harus ikut membantu tugas seorang ketua, khususnya dalam hal mendampingi sidak ke setiap TPS di 7 kecamatan, yang dilakukan bersama-sama dengan Walikota Sukabumi dan segenap unsur muspida Rabu (6/7) lalu.
Dedi mengatakan, posisi yang diembannya saat ini menuntut dirinya harus bisa menjamin mekanisme kerja di KPU Kota Sukabumi berjalan dengan baik dan sesuai aturan. Namun yang paling penting adalah, bagaimana caranya agar dalam melaksanakan pekerjaan harus berdasarkan aturan namun menikmati pekerjaan tersebut.
“ Apabila kita menimati pekerjaan yang sedang kita jalani, saya yakin sesulit apapun pekerjaannya pasti akan beres semuanya,” katanya.
Lebih jauh Dedi mengungkapkan, dirinya merasa bersyukur karena pelaksanaan pilpres di Kota Sukabumi berjalan dengan lancar, tertib dan aman tanpa ada masalah. Tidak lupa, KPU Kota Sukabumi juga mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak, yang telah ikut berperan serta dalam mensukseskan jalannya pilpres di Kota Sukabumi.Herry

===============

Pilpres Berlangsung Jalan Jadi Sepi

Kota Sukabumi, SF
Suasana Kota Sukabumi dari pagi hingga siang hari, pada saat pelaksanaan Pilpres tahun 2009 mendadak menjadi kota yang sepi. Hal ini terlihat dari sepinya lalu lalang kendaraan di beberapa jalan protokol dan sepinya aktifitas masyarakat di Pasar Pelita Kota Sukabumi.
Jika kita membandingkan dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif beberapa bulan lalu, sangat jauh dengan kondisi ketika pelaksanaan Pilpres saat ini. Kalau pada saat pileg sekitar pukul 07.00 Wib masyarakat sibuk melakukan aktifitas rutin setiap pagi dan aktifitas kendaraan seperti biasanya. Pada saat pelaksanaan Pilpres, suasana tersebut menjadi hilang.
Dari hasil pantauan SF di lapangan, selama pelaksanaan Pilpres di Kota Sukabumi. Tidak tampak padatnya aktifitas lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan protokol di Kota Sukabumi. Bahkan kondisi sepi ini juga tampak di pasar Pelita, berbeda dengan hari-hari biasanya yang selalu ramai dan dipadati pembeli. Pada saat pelaksanaan Pilpres, Pasar Pelita menjadi sepi dan hanya beberapa pedagang saja yang membuka tokonya.
Seperti yang dikatakan Budi warga Nyomlong, suasana Kota Sukabumi pada saat pelaksanaan Pilpres terasa sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Bahkan jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya, udara di Kota Sukabumi pada saat pelaksanaan pilpres terasa lebih segar.
” Biasanya pada pagi hari di saat jam sibuk, suasana di Kota Sukabumi sudah mulai ramai dengan aktifitas kendaraan.
Kalau hari ini (Pilpres), saya bisa menikmati udara Kota Sukabumi yang segar dan sejuk,” katanya.
Budi berharap, siapapun presiden yang terpilih dalam pelaksanaan Pilpres tahun 2009 dapat menjalankan amanat rakyat dengan penuh tanggungjawab.
Kalau dipikir-pikir bagaimana Kota Sukabumi tidak sepi, jika dilihat dari jumlah penduduk Kota Sukabumi yang hanya sekitar 250 ribu jiwa harus dikurangi dengan jumlah DPT Pilpres 2009 yang jumlahnya mencapai 218 ribu orang. HERRY

=================

Terkait Kisruh Di SDN Cisuda I :

Disdik Belum Terima Laporan


Kota Sukabumi, SF
Pihak Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, sampai saat ini belum menerima laporan lebih rinci dari UPTD Pendidikan Kecamatan Citamiang, terkait permasalahan dibubarkannya komite sekolah yang terjadi di SDN Cisuda I Kota Sukabumi. Bahkan, Dinas Pendidikan sendiri tidak mengetahui secara jelas asal muasal terjadinya permasalahan tersebut.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikian Kota Sukabumi, Ayep Supriatna saat ditemui di ruang kerjanya pekan lalu. Menurutnya, pihak Disdik Kota Sukabumi sampai saat ini masih menunggu laporan dari UPTD terkait. Karena merekalah yang lebih faham pada permasalahan yang terjadi.
Ayep mengungapkan, bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan. Dengan adanya permasalahan seperti ini sangat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut.
“Kami memberikan kewenangan kepada UPTD agar segera menyelesaikan masalah tersebut. sehingga diharapkan proses belajar mengajar tidak terganggu,” katanya.
Ayep mengaku sampai sejauh ini belum jelas memahami pemicu permasalahan. Namun, kata Ayep agar permasalahan ini cepat selesai, pihak sekolah dan komite beserta UPTD harus segera duduk satu meja untuk mencari penyelesaian yang terbaik.
Ayep juga berharap, kedepannya pihak sekolah SDN Cisuda I dapat bekerjasama dengan komite sekolah. Hal ini semata-mata demi kepentingan bersama, sehingga berdampak kepada lancarnya proses pendidikan di sekolah tersebut. HERRY

===================

Baru Sebulan, Larasita Diminati 200 Pemohon Sertifikat Tanah

Kota Sukabumi, SF.-
Program Layanan Rakyat untuk Sertifikat Tanah (Larasita) yang digulirkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Sukabumi berhasil mengumpulkan 200 pemohon sertifikat tanah. Jumlah ini tergolong tinggi mengingat program Larasita baru digulirkan sebulan yang lalu. Dalam program tersebut, BPN Kota Sukabumi menyediakan 500 formulir blangko permohonan sertifikat tanah yang disebarkan kepada masyarakat melalui Mobil Larasita.
Kepala BPN Kota Sukabumi, James JF Tirayoh menjelaskan, program Larasita mampu membangkitkan dan meningkatkan antusiasme masyarakat untuk membuat sertifikat tanah. Program Larasita merupakan kebijakan inovatif yang berangkat dari kehendak dan motivasi untuk mendekatkan BPN kepada masyarakat.
“Dengan Larasita, terjadi perubahan paradigma pelaksanaan tugas dan fungsi BPN dari yang semula menunggu atau pasif menjadi aktif dan pro-aktif melalui sistem jemput bola atau mendatangi masyarakat secara langsung,” kata James.
Untuk menunjang kelancaran dan ketertiban proses pembuatan sertifikat tanah, James mengimbau masyarakat Kota Sukabumi agar pada saat mengajukan permohonan pembuatan sertifikat melalui layanan Mobil Larasita memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan. Selain itu, masyarakat membayar biaya sebesar yang telah ditentukan. Para pemohon harus datang sendiri, tidak boleh mewakilkan atau menitipkan persyaratan kepada orang lain.
“Peran serta aparat kelurahan juga sangat membantu kelancaran pembuatan sertifikat tanah. Kami meminta aparat Kelurahan untuk lebih meningkatkan pelayanan dalam pengurusan surat tanah guna menunjang kelancaran dan ketertiban proses pembuatan sertifikat tanah yang diajukan oleh masyarakat,” ujar James.
Berbicara tentang status tanah yang dapat diajukan permohonan sertifikatnya melalui Mobil Larasita, James menjelaskan, status tanah haruslah tanah milik adat atau girik yang tercatat dalam Buku C di Kantor Kelurahan dan tanah negara. James mengharapkan, melalui program Larasita, seluruh bidang lahan di Kota Sukabumi bersertifikat.
Luas tanah di Kota Sukabumi seluruhnya mencapai 5 ribu hektare yang terbagi dalam 71 ribu bidang tanah. Dari jumlah tersebut, bidang tanah yang telah memiliki sertifikat baru sekitar 70 persen. Sisanya sekitar 21 ribu bidang tanah atau sekitar 30 persen belum memiliki sertifikat. BPN Kota Sukabumi mentargetkan, dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun ke depan, seluruh bidang tanah di Kota Sukabumi telah memiliki sertifikat. [****]

==================

TOKOH BICARA

PEMIMPIN VISIONER

(OLEH : ASEP DENI)

Pemilihan Presiden baru saja dilangsungkan pada hari rabu tanggal 8 juli 2009, dan alhamdulillah berlangsung relatif aman, adil dan jujur. Kalaupun ada kekurangan mulai dari penyusunan DPT sampai pada pelaksanaan pencontrengan, kata kaum permisif, itu adalah hal yang biasa. Tapi yang jelas, terlepas dari segala kekuarangan yang ada, kita layak menerima hasil (sementara) pemilihan presiden ini dengan jiwa besar, bahwa ternyata hasil quick count dari berbagai Lembaga Survei maupun Media Massa, pasangan SBY – BOEDIONO memperoleh hasil sekitas 60 % dari surat suara sah yang masuk, dan mungkin dapat diprediksi duet SBY – BOEDIONO akan memimpin negeri ini untuk tahun 2009 – 2014.
Ada kelompok yang menganggap kemenangan SBY – BOEDIONO karena KPU cenderung lebih memfasilitasi kepentingan duet ini. Ada juga yang berpendapat, kemenangan SBY – BOEDIONO disebabkan beliau saat ini adalah calon incumbent yang dapat menggerakkan roda birokrasi, anggaran, dan kekuasaan untuk kemenangannya. Bahkan ada yang berkomentar, kemenangan SBY – BOEDIONO dimungkinkan oleh adanya kesan bahwa pasangan ini selalu dizalimi, dijelek-jelekkan, sehingga muncul simpati dari rakyat. Namun ada yang lebih elegan berpikir, kemenangan SBY – BOEDIONO karena kinerja pemerintahan dibawah komando SBY cukup baik dan berkesan di hati mayoritas rakyat indonesia dengan program – program yang langsung dapat dirasakan oleh rakyat miskin atau tidak mampu yang jumlahnya lebih dari setengah rakyat indonesia. Biasanya rakyat miskin secara ekonomi setara dengan miskin juga pendidikannya, mayoritas berpendidikan sekolah dasar, tidak sekolah, atau tidak selesai sekolah. Program–program praktis – pragmatis yang menyentuh langsung tersebut diantaranya : pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), Beras untuk Orang Miskin (RASKIN), Jaminan Kesehatan untuk Masyarakat (JAMKESMAS) untuk rakyat miskin juga, dan banyak program lainnya yang dirasakan rakyat amat membantu kehidupannya yang sulit.
Pemilihan presiden adalah salah satu event besar mencari figur pemimpin. Pemimpin ke depan yang dibutuhkan adalah pemimpin yang bukan hanya memikirkan program–program yang praktis – pragmatis, tetapi pemimpin yang visioner, pemimpin yang berorientasi jauh ke depan, bisa 20 tahun, 50 tahun, 100 tahun ke depan, atau mungkin juga lebih. Pemimpin visioner adalah pemimpin yang memiliki kepribadian, komitmen, integritas, kemauan, dan kesungguhan untuk :

1. Mampu mengantisipasikan perubahan yang akan terjadi dan mengendalikannya secara terus menerus.

Perubahan yang disebabkan arus globalisasi, ekonomi dan perdagangan yang makin terbuka, teknologi dan informasi yang makin cepat, akulturasi budaya dan sosial yang makin tak berbatas, politik dan hukum yang berubah cepat, masyarakat yang makin maju, terdidik dan kritis, adalah sebagian kecil perubahan yang akan terus berlangsung di masa yang akan datang. Perubahan–perubahan yang akan dihadapi tersebut apabila tidak dikendalikan dan diantisipasi dengan perencanaan dan program yang konstruktif untuk jangka panjang maka akan menjadikan indonesia tetap tidak akan memiliki keunggulan komparatif maupun kompetitif di bandingkan dengan negara – negara di kawasan asia tenggara sekalipun. Indonesia akan selalu bergelut dengan masalah-masalah domestik, seperti kemiskinan dan pengangguran.
Sebagai contoh, untuk mengurangi kemiskinan maka harus dikurangi tingkat pengangguran. Sedangkan untuk mengurangi tingkat pengangguran, pemerintah (dalam hal ini pemimpin) harus membuka sebanyak-banyaknya lapangan kerja dengan bekerjasama dan memberikan pelayanan yang baik kepada para pelaku usaha, karena para pelaku usaha, baik besar maupun kecil, dapat ikut menyerap lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran. Pemerintah memberikan insentif kepada para pelaku usaha baik PMDN, PMA, maupun swasta, dengan memberikan pelayanan perizinan yang ringkas, cepat, mudah, dan murah (bila mungkin, tidak perlu dipungut biaya perizinan), memberikan insentif pajak, dan bunga pinjaman yang rendah untuk jangka waktu yang panjang.

2. Bersikap terbuka, fleksibel dalam menghadapi berbagai perubahan di lingkungan kerjanya.

Pemimpin visioner harus membawa perubahan lebih baik kepada lingkungan kerjanya. Birokrasi pemerintah masih cenderung tertutup, tidak transparan, kolutif, kurang melayani kepentingan rakyat. Masih banyak ditemukan di birokrasi pemerintah masalah pungutan di luar aturan yang semestinya, misalnya pelayanan berbagai perizinan, pendidikan, kesehatan, penanaman modal, pemberian modal usaha, pelayanan publik di berbagai departemen, instansi, lembaga pemerintah maupun pemerintah daerah yang amat menyulitkan dan memberatkan rakyat. Ditambah lagi dengan ketidakjelasan berapa biaya-biaya yang harus dikeluarkan rakyat untuk pelayanan birokrasi tersebut.
Hal ini terjadi karena sikap mental yang tidak terbuka, tidak fleksibel, tidak beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan kerja dan masyarakatnya yang seharusnya dapat memberikan layanan yang baik.
Pemimpin ke depan diharapkan dapat lebih terbuka terhadap pendapat, saran, dan kritik yang konstruktif, serta lebih fleksibel dalam melayani kepentingan rakyat tanpa harus mengesampingkan aturan-aturan yang berlaku.
Apabila pemimpinnya bisa bersikap terbuka dan fleksibel terhadap perubahan, maka dimungkinkan dapat merencanakan dan menerapkan program-program yang dapat diikuti oleh aparat birokrasi di bawahnya, dan bisa memberikan kepuasan kepada rakyat.


3. Mampu menjawab perubahan dengan kegiatan yang cepat dan efektif.

Pemimpin visioner senantiasa berupaya menjawab semua perubahan dengan perencanaan yang efektif, selalu membuat keputusan yang cepat, matang dan komprehensif, implementasi program yang tepat, serta pengawasan yang intensif.
Di indonesia, sudah menjadi suatu kebiasaan, bahwa apabila terpilih pemimpin baru, baik presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, maupun bupati/walikota, maka senantiasa ada perubahan-perubahan yang tidak perlu dilakukan justru dilakukan. Padahal idealnya, program-program yang ternyata bagus dan perlu diteruskan, harusnya ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.
Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai kota besar tetap harus segera diteruskan untuk mengurangi kemacetan, sehingga roda perekonomian masyarakat bisa berputar lebih cepat. Dana untuk pembangunan jalan tol ini jangan sampai dialihkan untuk program lainnya.
Demikian juga, alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan, termasuk untuk kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan, juga harus diteruskan, karena pendidikan dan kesehatan, terutama untuk pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan dasar yang merupakan hak rakyat, membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Tetapi ada juga yang perlu dievaluasi untuk tidak dilanjutkan, yaitu program pinjaman ke berbagai badan keuangan dunia dan negara-negara lain untuk membuat program-program yang populer maupun untuk menutup defisit APBN. Yang perlu dipikirkan ke depan adalah terus melakukan efisiensi pengeluaran pemerintah, departemen, badan, instansi, dan lembaga, serta mencari sumber-sumber pendapatan baru, misalnya dengan re-negosiasi kontrak ulang berbagai pertambangan dan hak pengusahaan hutan agar indonesia mendapat bagian yang lebih besar, juga memberikan bantuan untuk bertumbuhkembangnya ekonomi kreatif.
Dan masih banyak program lainnya yang membutuhkan perencanaan dan implementasi yang baik, serta pengawasan yang intensif, sehingga program-program dapat berkesinambungan, serta menciptakan program-program baru yang inovatif.
Kita berharap, pemimpin terpilih adalah pemimpin yang visioner, dan dapat membawa Indonesia menjadi lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih kompetitif di dunia internasional. Semoga.

===================

Islam, Agama Da’wah

Oleh: A. Malik AS.

“Siapa yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah (dengan Ilmu-Nya; Alqur’an dan Al-sunnah) dan beramal sesuai dengan ajaran ilmu-Nya seraya berkata: sesungguhnya aku termasug orang-orang Muslim” (QS.41(Fussilat):33).
Islam adalah Agama (system aturan hidup) terakhir yang berfungsi sebagai “Rahmatan lil-‘aalamien”; rahmat kasih sayang dan nikmat bagi manusia seluruh alam. Maka Allah s.w.t. mewahyukan agama ini dalam nilai kesempurnaan yang tinggi, kesempurnaan yang meliputi segi-segi fundamental (dasas yang kokoh) tentang duniawi dan ukhrowi, guna menghantarkan manusia kepada kebahagiaan lahir batlin, dunia dan akhirat. Sebab itu “Dinul Islam” bersifat universal dan eternal lagipula sesuai dengan fitrah manusia dan cocok dengn tuntutan hati nurani manusia seluruhnya sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia dalam menghadapi dan menerima Agama Islam yang haq itu.
Konsekwensi dari pada itulah, Islam menjadi agama da’wah; yakni agama yang harus disampaikan kepada seluruh manusia, dimana telah pula ditegaskan sendiri dengan nash-nash yang sharieh (teks-teks yang jelas) dalam sumber ajaran-Nya, yaitu Alqur’an dan Al-sunnah. Ajaran-ajaran Islam hendaknya direalisir (dinyatakan) dalam segala bidang hidup dan bentuk kehidupan, dijadikan juru selamat yang hakiki di dunia dan di akhirat, serta menjadikannya nikmat dan kebahagiaan manusia seperti yang telah dicontohkan dalam penjabaran Islam pertama, zaman Rasulullah s.a.w. di abad VII, yang kemudian dilanjutkan oleh pengganti-pengganti beliau dari Khulafaau-al-raasyidien, menyusul di zaman keemasan Islam.
Sejarah mencatat dan membuktikan bahwa kedatangan Islam di zaman itu benar-benar menjadi juru selamat dan kebanggan yang tiada taranya, dan manusia menikmati Islam sebagai rahmat dari Allah Yang Maha Segalanya. Namun demikian kita yang hidup dalam abad moderen saat ini tidak boleh terpesona dan dinina-bobokan oleh zaman keemasan yang lampau. Kita sendiri harus bangkit memikul tugas dan tanggung jawab; yaitu Da’wah Islamiyah yang sudah barang tentu harus dimulai dengan pemahaman Islam sebaik-baiknya, kemudian pengenalan terhadap problematika Islam guna memberikan kemampuan da’wah islamiyah itu untuk menjawab tantangan dunia moderen.
Oleh karena itu untuk suksesnya “Risalah Da’wah” dalam kondisi/zaman moderen seperti ini harus ditopang oleh ilmu pengetahuan yang tinggi, dengan tidak melupakan konsep dasar sebagaimana yang telah diletakkan oleh firman-firman Allah dan sabda-sabda Rasul-Nya. Sebab itulah dasar-dasar ajaran Islam (aqidah, ubudiyah dan muamalah) yang harus selalu kita hidupkan dengan tenaga ilmu pengetahuan demi tercapainya tujuan da’wah sesuai dengan harapan.

Wallaahu a’lam bi-al-shawab.

===================

NAGARA SILUMAN

R A H U L

Ku : Uyut Saréngséng

Bener waas nengetan situ awi, rus ras inget jaman ka tukang waktu keur ngora, palebah dieu pisan kuring lalayaran jeung manéhna, palebah dieu pisan kuring ngucapkeun rasa kadeudeuh, kageugeut tur kanyaah nu taya papadana. Nya didieu nu ngahijikeun haté kuring jeung manéhna nepi ka balé nyungcung.
Teu mangkuk sababaraha bulan ti harita kuring jeung manéhna ikrar di saksieun kunu jadi kolot tur sakadang warga. Ti harita nepika ka kiwari teu karasa rumah tangga jeung manéhna ngahasilkeun barudak nepika tujuh urangna. Ti si cikal nepi kanu kadua teu karasa beratna nyangharepan budak nuluykeun sakola, naha atuh budak nu katilu jadi baluweng kana pipikiran.
Kuring anteng neuteup situ awi nu sakitu éndahna, pikiran ngalayang menekung néangan jalan kaluarna pikeun nyakolakeun barudak nu ceunah gratis, tapi geuning buktina mah teu kitu. Beungeut ngalieuk ka tukang punduk karasa aya nu noél.
“ Si !!! baku ari geus ngareureuwas téh.” Ceuk kuring rada nyentak ngalieuk ka tukang, horéng siluman Warta keur nyeréngéh némbongkeun huntuna nu ngemplak bodas.
“ hé hé hé …….. kunaon bet ngalamun jiga nu jauh panineungan ? “ Siluman Warta kalah malik nanya, gék diuk gigireun kuring.

“ Ah, nyaéta atuh keur mikiran budak rék asup ka sakola mani riweuh. “ kuring ngagésér méré tempat diuk ka siluman Warta.

“ Na riweuh kunaon kitu ? ……… “ Siluman Warta nanya deui abongkena siluman nu sok nyiar picaritaan mani tetelepék.

“ Teu rék riweuh kumaha, pan didinya ge nyaho sabaraha pangala kuring nu ngan saukur buburuh tapi hayang nyakolakeun budak nepika luhur peupeuriheun kolotna, cing atuh budak mah sina maju. “ kuring tungkul pikiran ngalayang ngunder pangalaman, na kudu kumaha.

“ Na di dinya teu nyaho kitu, asup sakola téh ayeuna mah gratis “ ceuk siluman Warta, bari nyot ududna nu ampir pareum di kenyot teuleub.

“ Nya heueuh asup ka sakola mah gratis moal aya nu nagih itu ieu “ kuring rada nyeuneu asa diheureuyan ku siluman Warta.

“ Eh, lain heureuy. Bener ieu mah, malah para inohong di nagara siluman geus pada ngaromong sing saha barudak nu manjing sakola diwajibkeun ngadaptarkeun ka sakola teu kudu make waragad alias gratis nu penting mah barudak bisa asup sakola pikeun ningkatkeun SDM, malah wajibkeun kudu tamat SMA , kitu tah Lur ! “ Siluman Warta mani nereleng nerangkeun perkara gratis sakola, kuring gudag gideug teu puguh da geuning kanyataana mah lain kitu.
“ Heueuh, bisa jadi ceuk para inohong kitu, tapi tingali kanyataanana da nu ngarasakeun hanjelu mah iwal nu laleutik samodél kuring “ kuring asa manggih mobok gorowong, aya jalan komo mentas, ka hanjelu téh meureun bisa kabudalkeun.

“ Na kumaha kitu ka ayaan di rahayat siluman téh ? “ Siluman Warta mani kerung kerung tetelepék nanya.

“ Yeuh, mun hadé pok mah tilu budak nu kudu diasupkeun ka sakola téh ka SD, SMP jeung SMA kabéh gé maké waragad. Coba ku didinya talungtik, asup ka SD kudu mayar pendaftaran 15 rébu, asup ka SMP kudu mayar keur meuli seragam penca silat, baju olah raga jeung batik gedéna 318 rébu lima ratus pérak, der asup SMA kudu nyadiakeun duit 1juta 8 ratus rébu malah nu asup ka salah sahiji sakola nu favorit mah nepika 5 juta. Ongkoh gratis tapi geuning kanyataana mah ngan saukur rahul, ngabohong, wadul nu jelas mah pikeun rahayat samodél kuring mah jiga rada hésé nuluykeun sakola budak téh.” Ceuk kuring bari rada ngahégak nahan ambek, teuing kudu ka saha ka ambek ieu di tujukeunana.

Siluman Warta sakedapan teu lemék teu nyarék, ngahuleng sapangududan. Sajeroning cicing jiga nu mujasmedi, pikirna ngalanglang ka tukang, inget waktu di Nagara Siluman ramé ku para pinilih nu hayang kapilih ku rahayat jeneng jadi pajabat Karajaan. Asana téh mani garampang uar janji, ceunah mah pikeun rahayat miskin moal susah lamun tatamba soal panyakit sabab bakal menang kartu pikeun tatamba, nya kitu deui masalah atikan ceunah tong hariwang engke mah bakal gratis asup sakola téh, malah diémbarkeun barudak téh kudu réngsé sakolana téh lain tepi ka SMP tapi kudu tamat nepika SMA. Kiwari, nengetan carita ki dulur Siluman Hareudang bet asa pa jiin jiin jeung kanyataan, naha ieu nu disebut rahul, ngabohongan rahayat sangkan dipercaya nyepeng kalungguhan atawa nu ngokolakeun atikan norékkeun ceuli pura pura teu ngadéngé bari panon melong teu puguh nu dituju atawa mémang ngan slogan ngarah nu di luhur palercaya yén sakola sakolana geus nerapkeun aturan saluyu jeung paréntah ti luhur.

Leuwihna ti kitu, barudak SMA nu naék kelas kiwari mah kudu daftar ulang nu ceunah dina daftarna téh maké waragad gedéna 800 rébu, lamun teu daftar deui sarua jeung ngundurkeun diri. Pasualan waragad pikeun kolot kolotna nu aya mah moal pati bingung, tapi pikeun ki dulur Siluman Hareudang mah jadi pasualan kudu kumaha ngungkulan ngamajukeun nu jadi anak lamun waragadna nyekék beuheung. Jumeritna Siluman Hareudang jeung nu liana ulah nepika nyangreud inohong di alam kalanggeungan.

============

Juara Sorodot Gaplok Melaju ke Olimpiade Tingkat Jabar

Kota Sukabumi, SF.-
Kontingen Kota Sukabumi berhasil meraih gelar juara umum pada Olimpiade Olahraga Tradisional Sunda atau Kesenian Ketangkasan Kaulinan Lembur tingkat Wilayah I Bogor. Sebagai juara umum, para atlet tradisional dari Kota Sukabumi mengantungi 7 medali yang terdiri dari 3 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Gelar olimpiade yang mempertandingkan cabang-cabang olahraga dan kaulinan lembur itu dilaksanakan di Pantai Citepus Palabuhanratu selama dua hari, Sabtu (4/7) dan Minggu (5/7). Kontingen Kota Sukabumi berada di peringkat pertama di atas kontingen-kontingen dari Kabupaten Cianjur dan Bogor yang masing-masing meraih peringkat II dan III.
Cabang kesenian ketangkasan kaulinan lembur yang dipertandingkan dalam olimpiade tersebut antara lain jajangkungan atau engrang, balap karung, balap kelom balok, sorodot gaplok, engkle, dan sepakbola jajangkungan.
Tiga atlet Kota Sukabumi yang berhasil meraih medali emas pada olimpiade tersebut adalah Ajis Syarif Hidayat dan Dian Maulana dari cabang sepakbola jajangkungan, Irfan Nopensa dari cabang balap jajangkungan, dan Yoga Praja Nugraha dari cabang sorodot gaplok.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Sukabumi, Alfini menjelaskan, kontingen Kota Sukabumi selanjutnya akan mewakili Wilayah I Bogor ke ajang serupa di tingkat Jawa Barat yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 2 Agustus 2009.
Sementara Kabid Pemuda dan Olahraga Mohamad Yonan Sufyarman menerangkan, keberhasilan atlet Kota Sukabumi dalam olimpiade di Citepus itu memiliki nilai ganda. Selain meraih prestasi yang cukup membanggakan dan mengangkat nama Kota Sukabumi, nilai lainnya berupa masih lestarinya berbagai kesenian, ketangkasan, kaulinan lembur atau olahraga tradisional Sunda di Kota Sukabumi.
“Kesenian ketangkasan kaulinan lembur di Kota Sukabumi akan selalu dijaga dan dipelihara sekaligus ditingkatkan dan dikembangkan supaya keberadaannya dapat dipertahankan,” kata Yonan. [****]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar